Cara Cek Penerima Bansos Rp 300 Ribu dengan NIK hingga Nomor KIS di dtks.kemensos.go.id

Berikut ini cara cek penerima bansos Rp 300 ribu dengan nomor NIK, ID DTKS/BDT, dan nomor PBI JK/KIS. Cara cek penerima bansos Rp 300 ribu yaitu dengan memasukkan nomor tersebut di https://dtks.kemensos.go.id. Kemudian, masukkan nama sesuai KTP dan kode captcha.

Perlu diketahui, halaman dtks.kemensos.go.id hanya memberikan info penerima BST, bukan info bansos lain termasuk pendaftaran bansos. 1. Buka laman dtks.kemensos.go.id atau klik di . 2. Pilih ID Kepesertaan yang diinginkan.

3. Masukkan Nomor Kepesertaan dari ID yang dipilih, bila menggunakan NIK maka masukkan nomor NIK. 4. Masukkan Nama yang sesuai ID yang dipilih. 5. Masukkan dua kata yang tertera dalam kotak boks captcha Klik 'Cari'.

6. Setelah itu, pada layar akan muncul keterangan nomor ID yang diinput, apakah ID tersebut terdaftar atau tidak di DTKS. Adapun cara mencairkan bansos Rp 300 ribu yakni dengan datang ke kantor pos terdekat. Masyarakat penerima bansos Rp 300 ribu akan menerima surat undangan dari Ketua RT.

Surat tersebut wajib dibawa ke kantor pos untuk mencairkan bantuan. Surat undangan ini berisi barcode serta informasi dasar penerima bantuan. Oleh karenanya, masyarakat diminta datang pada waktu yang telah ditetapkan.

Saat ke kantor pos, masyarakat wajib membawa surat undangan serta KTP atau Kartu Keluarga. Jangan lupa untuk memakai masker. Setiba di kantor pos, tunggullah giliran untuk mencairkan bansos Rp 300 ribu.

Setelah menunjukkan KTP atau KK serta surat undangan, petugas akan men scan barcode pada surat undangan. Masyarakat akan langsung mendapat bansos Rp 300 ribu. Tidak ada potongan apapun saat mencairkan dana bansos Rp 300 ribu di kantor pos.

Bansos tunai Rp 300 ribu dicairkan setiap sebulan sekali untuk satu keluarga. Bantuan ini disalurkan melalui PT Pos Indonesia selama empat bulan, mulai Januari, Februari, Maret, dan April. Target penerima bansos tunai Rp 300 ribu sebesar 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) seluruh Indonesia.

Pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 13,93 triliun untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyatakat selama Januari 2021. Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menjelaskan dana tersebut akan mengalir lewat , yakni, program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, dan bantuan sosial tunai (BST) atau BLT. Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini, merinci anggaran yang akan dikucurkan pemerintah untuk PKH pada Januari 2021 sebesar Rp7,17 triliun, lalu kartu sembako Rp3,76 triliun, dan BST Rp 3 triliun.

Hal itu disampaikan Risma saat peluncuran bansos se Indonesia tahun 2021 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/1/2021). "Sehingga keseluruhan anggaran yang disalurkan bulan Januari sebesar Rp13,93 triliun," kata Risma. Mantan Wali Kota Surabaya ini pun menjelaskan, alokasi anggaran itu akan diterima oleh PKH 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), 18,8 juta keluarga pemegang kartu sembako dan 10 juta keluarga penerima BST.

Sementara, Risma menyatakan total alokasi anggaran untuk tiga jenis bansos sepanjang 2021 mencapai Rp85,82 triliun, yakni dengan rincian anggaran untuk PKH Rp28,7 triliun, kartu sembako Rp45,12 triliun, dan BST Rp12 triliun. Untuk mekanisme penyaluran, Risma menjelaskan PKH dan kartu sembako akan disalurkan lewat Himbara. Bank yang dimaksud, antara lain BRI, Mandiri, BNI dan BTN.

Sementara itu, BST akan disalurkan lewat PT Pos Indonesia (Persero). "Bagi penerima yang sakit, lanjut usia dan penyandang disabilitas berat, bank bak tersebut akan mengantarkan langsung ke tempat tinggal masing masing," kata Risma. "Begitu juga untuk bansos tunai, penyerahan bantuannya akan dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia juga akan mengantarkan ke tempat tinggal masing masing bagi keluarganya," jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *